Dan Adoe vs Jeriko, Siapa Menang?


sergapntt.com [KUPANG] – Juara bertahan Pemilukada Kota Kupang 2008, Drs. Daniel Adoe dipastikan akan melakoni tarung ulang melawan Drs. Jefri Riwu Kore (Jeriko) di lintasan suksesi pemilukada Kota Kupang periode 2012-2017. Dan Adoe dipastikan akan mengendarai Golkar, sedangkan Jeriko dengan jawara birunya Demokrat.   
Di pertarungan sebelumnya, Dan Adoe dinyatakan menang angka mutlak atas Jeriko. Maklum saat itu Jeriko terbelit kasus SKS alias Suara Kurang Sedikit. Alhasil Dan Adoe bersama wakilnya Dan Hurek langgeng ke gedung putih Kota Kupang. Setahun kemudian Jeriko banting setir menuju senayan merebut dan menempati salah satu kursi di DPR RI hingga sekarang.
Sejumlah analis menilai pertarungan Dan Adoe versus Jeriko kali ini ibarat Mike Tyson versus Holifield atau MU kontra Barcelona. Sama-sama kuat. Sama-sama dasyat. Sama-sama punya senjata mematikan. Semua tergantung garis tangan. Itu sebabnya, siapa depak siapa, praktis baru akan diketahui saat hari “H” itu tiba.
Sebagai incumbent, Dan Adoe tentu lebih diunggulkan. Dengan kekuasaan yang ia miliki, semua problema sukses bisa diatasi dengan mudah, mulai dari anggaran hingga pembentukan tim sukses. Itu karena politik butuh kost dan tenaga. Toh begitu, tim Jeriko tak pernah panik. Tim Jeriko yakin, segala sesuatu ada saatnya. Soeharto yang bercokol 32 tahun di kursi presiden RI, toh akhirnya dikhianati juga oleh orang kepercayaannya sendiri. Kadafi yang digembar-gembor sebagai pemimpin terkuat di negaranya, toh anak buanya sendiri yang menjatuhkan rezimnya. Kondisi yang sama bisa berlaku bagi siapa saja, termasuk Dan Adoe.
Namun respon pemilih kota terhadap kehadiran Dan Adoe dan Jeriko di kancah perpolitikan Kota Kupang cukup fantastis. Hampir di semua pojok kota terpampang baliho dan stiker mereka berdua. Mulai dari ukuran yang terkecil hingga paling besar. Tentu dengan harapan dukungan suara akan membludak saat wasit (KPU) meniupkan pluit tanda pemungutan suara dimulai.
“Dan Adoe kuat. Walaupun selama ini dia sedikit dipusingkan dengan sejumlah kasus di Kota Kupang seperti yang dibeberkan oleh pak Veky Lerik, Ketua DPRD Kota Kupang. Tapi,,,, sebagai tim, kami tetap yakin, pak Dan Adoe akan menang lagi di pemilukada kali ini. Siapa pun lawannya,,,,” imbuh Natan Ndun, salah seorang simpatisan Dan Adoe saat bincang-bincang santai dengan sergapnttcom di Kupang Jumat (23/09/11).
Klaim yang sama datang juga dari Ady Pingak, salah seorang simpatisan Jeriko; “Kita lihat saja nanti. Warga Kota ini bukan pemilih tradisional. 92 persen pemilih kota ini terdiri dari kaum rasional. Mereka tau mana yang baik, mana yang tidak baik. Mana yang menjanjikan, dan mana yang tidak. Kini sudah saatnya kota dipimpin oleh orang muda yang punya ketulusan hati membangun kota. Saya yakin,,,, orang yang ditunggu itu adalah Jeriko”.
Keyakinan Ndun dan Pingak bisa terjadi, bisa juga tidak. Apalagi hingga kini Dan Adoe maupun Jeriko belum memiliki pendamping sebagai Calon Wakil Walikota. Saling klaim justru terjadi di kedua kubu. Figur yang diburu adalah Drs. Kristo Blasin. Anggota DPRD NTT besutan PDIP itu bak bidadari yang sedang diperebutkan dua pangeran dari kerajaan berlainan. Ia digadang-gadang akan mendampingi Jeriko. Sementara Partai Golkar merekomendasikan Dan Adoe berpasangan dengan Kristo Blasin. Nilai jual Kristo Blasi pun langsung melambung tinggi. Tapi pribadi Kristo Blasin tanggapai keinginan Dan Adoe dan Jeriko sebagai fenomena politik belaka. Dingin,,,,,! Begitulah sikapnya.
Diatas kertas, Dan Adoe dan Jeriko punya kalkulator jika berpasangan dengan Kristo Blasin. Selain bisa mewakili komunitas Flores yang ada di Kota Kupang, mantan Wakil Ketua DPRD NTT itu juga bisa jadi jaminan bahwa PDIP Kota Kupang akan berkoalisi dengan Golkar atau Demokrat. Sebab, baik Golkar maupun Demokrat masih harus berkoalisi dengan partai lain sebagai syarat agar bisa langgeng menuju pemilukada.
Kini santer terdengar kalau Jeriko akan berpasangan dengan Kristo Blasin. Kabar ini melecut setelah Jeriko dan Kristo Blasin bersua muka di Jakarta beberapa waktu lalu. Keduanya sepakat untuk maju bersama. Bahkan Ketua DPD PDIP NTT, Drs. Frans Lebu Raya dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum disebut-sebut telah merestui keduanya. Namun pasangan ini masih “malu-malu” untuk diketahui publik. Itu karena Demokrat dan PDIP punya mekanisme penetapan Calon Walikota dan Wakil Walikota yang mesti dihormati.
“PDIP akan menetapkan Calon Walikota dan Wakil Walikota melalui penjaringan dan survei,” ujar Wakil Ketua DPD PDIP NTT, Kornelis So’I, SH.
Mekanisme PDIP hampir sama dengan Demokrat. Menyongsong Pemilukada Kota Kupang, DPD Partai Demokrat NTT akan membentuk Tim 9 yang terdiri dari DPP 3 orang, DPD 3 orang dan DPC 3 orang. Kinerja Tim 9 akan dilatari semangat “Melanjutkan bakti untuk negeri, Demokrat untuk semua”
“Demokrat well came bagi siapa saja. Baik itu kader partai atau non partai. Siapa saja boleh mendaftar. Setelah pendaftaran, Tim 9 akan melakukan penyaringan dan penetapan. Hasil penetapan Tim 9 kemudian disurvei. Hasil survei ini lalu dikirim ke Jakarta untuk ditetapkan oleh DPP,” ujar Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Jhon Kaunang saat ditemui di Sekretariat Partai Demokrat NTT di Kupang.
Kepastian bahwa Jeriko akan berpasangan dengan Kristo Blasin disampaikan juga oleh Jeriko. Kepada sergapnttcom, Jeriko mengaku telah membangun komunikasi dengan Kristo Blasin. Namun semua itu masih akan disurvei lagi oleh Demokrat dan PDIP.
“Ya, kami sudah bertemu. Tapi semuanya tergantung hasil survei,” ucap Jeriko.
Kini Demokrat dan PDIP sedang melakukan survei. Hasilnya belum dipublikasi. Publik berharap survei ini benar-benar independent. Tidak seperti di sejumlah daerah lain, hasil survei lain, kenyataan justru bertolak belakang.
Jika PDIP dan Demokrat masih melakukan survei, maka tidak halnya dengan Golkar. Partai beringin yang diarsiteki Dan Adoe itu jauh-jauh hari sudah nyatakan bahwa partai Golkar akan mengusung paket Dan Adoe – Kristo Blasin berdasarkan hasil penjaringan Komisariat Kelurahan (Kumlur) Partai Golkar se Kota Kupang.
Dari 32  nama Bakal  Calon Walikota dan 36 Bakal Calon Wakil Walikota yang dijaring Kumlur Partai Golkar, menempatkan Dan Adoe dan Kristo Blasin di urutan teratas. Hasil tersebut telah diteruskan ke DPD I Golkar NTT dan DPP Golkar untuk disurvei oleh lembaga survei yang ditunjuk oleh DPP.
Sayang, penjaringan Kumlur Golkar itu masih ditanggapi sinis oleh sebagian warga Kota Kupang. Ada yang menyebut, penjaringan Kumlur Golkar merupakan upaya mematahkan jembatan politik yang telah dibangun oleh Jeriko dan Kristo Blasin. Bisa dibilang Kristo Blasin sedang digeret secara paksa oleh Partai Golkar untuk tinggalkan Jeriko. Bisa benar-bisa juga tidak. Namun yang pasti Kristo Blasin diminati Jeriko dan sedang dibidik Partai Golkar untuk berpasangan dengan Daniel Adoe.
Jeriko dan Daniel Adoe pernah bertemu di Pilkada Kota Kupang 2008-2012. Kala itu paket Dan-Dan mengungguli Jeriko– Yohanes Dae dengan skor 40.801 (26,18 %) – 33.086 (21,47 %). Sedangkan suara sisanya diraih paket Al Foenay – Agas Andreas 32.705 (21,22 %), Jonas Salean – Aleksander Ena 24.796 (16,09 %) dan Djidon de Han – Bele Antonius 22.700 (14,73 %).
Kini pertarungan ulang bakal siap dimuali. Peluang menang pun 50:50. Semua tergantung pilihan warga Kota Kupang. Data Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Presiden 2009 menyebutkan, total pemilih Kota Kupang berjumlah 219.675 orang yang terdiri dari  Kecamatan Kelapa Lima 40.913, Kecamatan Kota Lama 21.911, Kecamatan Oebobo 50.525, Kecamatan Kota Raja 33.904, Kecamatan Alak 31.595 dan Kecamatan Maulafa 40.827. (by chris parera)

Tinggalkan komentar

Belum ada komentar.

Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.